PUISI 

KATA MENDEBU BERSAMA AIR MATA IBU

Sajak-sajak Nanang Suryadi ______________________________________________________________________     SELAMAT SENJA  “selamat senja,” katanya. puisi gemetar. lindap di balik remang cahaya.  adalah gema. memantul mantul dalam dada. dalam kepala. sebagai dentang. sebagai kenang. berulang-ulang datang.  “peluk aku dalam cintamu. rengkuh aku dalam rindumu. doa-doa yang ikhlas. menggetarkan semesta.”  pikiran-pikiran meruncing. seperti ingin menikam. dan jawab? serupa bening air. memantulkan wajah galau.    28 September 2015 

Read More
PUISI 

KEPADA WAKTU AKU BERTANYA

Sajak-sajak  Zaki Ef ______________________________________________________________________     KEPADA WAKTU   aku mau bertanya kepada sepatah dua patah waktu yang menampung ruang dan semesta peristiwa kala nuh membina bahtera api dingin kepada ibrahim yunus bermalam di perut ikan musa terhadang lautan dari salib isa diselamatkan sang mustafa dalam gua : ke manakah perginya kalian?

Read More
PUISI 

BADAI GENOSIDA MELANDA PALESTINA

Puisi-puisi Esti Ismawati ______________________________________________________________   BERITA DARI GAZA Membaca berita sore, mengalir sungai di pipi. Di bawah langit biru yang bersaksi, Mendikbud Palestina berkata: “Tahun Pelajaran 2023 usai, karena semua siswa syahid”. Palestina, adakah air mata yang menggenang diantara reruntuhan mampu menjadi penguat semangat jihad? Tanah yang subur kini terpanggang, namun semangatmu tidak pernah padam.

Read More
PUISI 

SAJAK CINTA ZAMAN DUSTA

Puisi-puisi Sulaiman Djaya ____________________________________________________________________     KOTAKU TENGAH MALAM   Di pedestarian alun alun kota Diantara remang remang lampu Pagar besi dan pohonan,   Satu dua tiga perempuan Mengajukan harga Untuk beberapa menit Memuaskan kemaluan Di kamar hotel

Read More
PUISI 

Hari-hari Berjalan tanpa Hari

Sajak-sajak Irwan Sofwan ____________________________________________________________________     HARI-HARI BERJALAN TANPA HARI   hari-hari berjalan tanpa hari segala menjadi api dalam diri keheningan mendesak sekali lagi suaramu tumbuh bagai bunga apakah akan kau biarkan diri terbakar kesakitan tanpa nama di jalan tak berujung hari-hari berjalan tanpa hari dalam diam mataku kosong menerka angin

Read More
PUISI 

SAVE PALESTINA

GEMERETAK KEPALKU BERDIRI DI SAMPINGMU _____________________________________________________ Sekali kuingat engkau, Palestina. Gemeretak kepalku berdiri di sampingmu. Lagu surgawi engkau dendangkan. Percuma bersambut salak senapan. Bom pun meledak menggenapkan catatan. Siapakah berkhianat di belakangmu. Melangkah lindap menusuk dadamu. Seribu mimpi pun runtuh ke bumi. Seribu hati membatu dalam sangsi.

Read More
PUISI 

AIR MATA IBU DI SAAT HUJAN MALAM

Sajak-sajak Nanang Suryadi ______________________________________________________   Di SAAT HUJAN   di saat hujan aku teringat penyair yang membenci hujan dan bulan di dalam puisi. karena lampu-lampu kota telah menyingkirkannya jauh ke kampung ingatan selepas hujan aku bertanya: sehitam itukah kotoran yang menumpuk mengendap di dasar-dasar sungai, hingga sehari hujan tak sanggup melarutkannya? Bandung, 2015  

Read More
PUISI 

Mengambil Luka di Langit

Puisi-puisi: Nandy Pratama ____________________________________________________________________   Mengambil Luka di Langit Hujan tiba di pelukan malam sedang langit tak benar-benar tahu caranya untuk pulang Pada tangisan anak kecil darah telah berubah menjadi dewasa Melukai hati sendiri ; diantara senyuman, pelukan dan ciuman Kau adalah hujan pukul 6 sore yang selalu berkata “ aku tidak apa-apa “

Read More