Sastrawan Nasional Selamati LITERA.CO.ID
Doa selamat dan potong tumpeng menandai peluncuran portal sastra Litera.co.id dan tangselone.com di Resto Kampoeng Anggrek di Jalan Raya Viktor, Serpong, Kamis, 7 April 2016. “Semoga dua portal ini selamat dan sejahtera, serta memberi manfaat yang besar bagi masyarakat sastra Indonesia, terutama warga Kota Tangerang Selatan,” kata novelis Humam S. Chudori seusai memimpin doa.
Tumpeng selamatan kemudian dipotong oleh Ahmadun Yosi Herfanda selaku pemimpin umum kedua portal tersebut, dan diserahkan kepada ketua Dewan Kesenian Kota Tangerang Selatan (DKTS) H. Shobier Poer, ketua Komunitas Sastra Indonesia (KSI) cabang Kota Tangerang Selatan (Tangsel), wakil sastrawan Humam S. Chudori, wakil media Teguh O. Wijaya, dan wakil-wakil komunitas yang ada di Tangsel. Kedua portal itu memang bermarkas di Kota Tangsel.
Di antara yang hadir, tampak novelis Dianing Widya Yudhistira, cerpenis Ni Komang Ariani, penyair Mustafa Ismail, cerpenis Zainal Radar dan penyair Iman Sembada. Tampak pula penulis belia Fira Meutia. Fira, siswi kelas tiga juruan animasi SMK 3 Tangerang Selatan itu adalah penulis buku Liontin Amery (cerpen), Asma di Dunia Maya (novel anak) dan Serenade (novel remaja), semuanya diterbitkan oleh grup penerbit Mizan.
Dari kalangan pegiat sastra Tangerang dan Tangerang Selatan hadir Kordinator Malam Puisi Tangerang Andy Lesmana, Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Tangsel Pilo Poly dan Hadi Sastra, Ketua Kmonitas Sastra Indonesia (KSI) Tangsel Mahrus Prihany, Kaifin Prasetyo dan Zevitha Hariyani. Hadir pula wartawan senior Teguh O. Wijaya.
Acara itu dimulai pukul 16.00 dengan penampilan kelompok Sarang Matahari yang membawa dua nomor musikalisasi puisi. Setelah itu, Andy Lesmana yang menjadi MC mengundang Mahrus Prihany, ketua panitia acara itu, untuk mengantarkan acara. “Litera memberi ruang kepada sastrawan untuk mempublikasikan karyanya,” tutur Kepala Sekretariat Lembaga Literasi Indonesia, penerbit Litera.co.id.
Ia menjelaskan Litera mempunya sejumlah rubrik untuk diisi seperti puisi, puisi pilihan, cerpen, cerpen pilihan, esai dan peristiwa. Adapun Tangselone merupakan portal berita. Menurut Mahrus, di usianya yang masih dua bulan, kedua media ini sudah mendapatkan peringkat yang bagus.
Setelah Mahrus, Andy mengundang Ni Komang Ariani. Komang, begitu ia biasa disapa, membacakan cerpen Lidah Ketut Rapti, yang pernah dimuat di Kompas pada tahun lalu. Cerpen itu mengisahkan tentang Ketut Rapti yang sukses sebagai pelukis yang menggambarkan lidah. Sehingga ia dikenal sebagai pelukis lidah.
Gagasan melukis lidah itu terinspirasi dari kegagalannya dulu ketika pertama kali ke Jakarta dan susah sekali mendapat pekerjaan karena lidahnya bicaranya medok Bali. Namun, ada kesepian dalam darinya meskipun telah sukses dan kaya. Apalagi ketika teman-temannya enggan dekat lagi dengan dia, bahkan “geli” dengan lidah-lidah yang ia lukis dan dipajang di segala sudut di galerinya.
Selesai Ni Komang, tampil Dianing Widya, yang membacakan dua puisi. “Puisi ini pernah dimuat di sebuah media di Jakarta yang redakturnya kala itu adalah Pak Ahmadun Yosi Herfanda,” ujar Dianing ketika memulai membaca puisi pertama. Koran itu, menurut Dianing, adalah Republika. Sebagaimana Ni Komang, Dianing pun begitu menghayati puisinya sehingga terasa seperti ingin menangis ketika tiba pada baris-baris tertentu di puisi itu.
Suasana berubah gempita ketika pegiat sastra Tangerang Selatan, Zhevitha Hariyani tampil ke panggung. Ia membaca puisi dengan nada tinggi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng peluncuran kedua media itu, yang dilakukan oleh Ahmadun Yosi Herfanda sebagai pemimpin umum. Ia memberi tumpeng kepada sejumlah wakil masyarakat.
Setelah tumpengan, acara dilanjutkan dengan talkshow budaya “Peran Media Online dalam Pengembangan Sastra dan Kebudayaan.” Tampil sebagai pembicara Ahmadun Herfanda dan pegiat budaya yang juga redaktur Koran Tempo, Mustafa Ismail. Diskusi itu dipandu oleh Ketua Dewan Kesenian Tangerang Selatan Shobir Poer.[R]
– See more at: http://infosastra.com/2016/04/08/peluncuran-portal-sastra-litera-dihadiri-banyak-sastrawan-ternama/#sthash.Az6mVHbj.dpuf