Berita 

Akhir Pekan di Kemah Sastra

Litera (Tangerang)- Kemah Sastra Tangerang raya berjalan dengan cukup meriah. Ada dua agenda utama kemah sastra Tangerang raya yang dihelat oleh Saung Sastra Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang akhir pekan kemarin (13-14/8). Dua agenda kemah sastra dengan tema “Semangat Bersastra Menumbuhkan Kecintaan pada Karya Sastra Indonesia” adalah lomba baca puisi tingkat SMP dan silaturahmi budayawan Tangerang Selatan.

Acara lomba puisi digelar pagi hari mulai pkl 09.00. Sekitar 50 peserta mengikuti lomba ini. Peserta tersebut berasal dari banyak SMP yang ada di wilayah kabupaten Tangerang seperti Cikupa, Curug, Mauk, Sepatan dan beberapa gugus lain yang berjumlah sepuluh gugus. Dalam wawancara awak Litera pada Agus Chaerudin, salah seorang panitia kemah sastra, mengatakan jika para peserta lomba puisi diminta untuk memilih judul puisi secara acak oleh dewan juri. Puisi-puisi tersebut dibaca secara spontan tanpa peserta memiliki kesempatan berlatih terlebih dulu pada puisi-puisi yang mereka baca.

Dewan juri yang terlibat adalah Iwan Gunadi, Trip Umiuki, Rini Intama dan Ayu Cipta. Saat dihubungi Litera, Agus Cherudin dan Rini Intama mengatakan kekaguman pada para peserta lomba yang mampu mengekspresikan puisi secara luar biasa. Menurut Agus ini tak mengherankan karena banyak peserta lomba adalah mereka yang turut bertarung di FLS2N tingkat kabupaten. Bahkan juara dua lomba puisi kemah sastra ini adalah pemenang 1 FLS2N kabupaten, hanya saja ia tak bisa tampil maksimal karena sempat mengalami kecelakaan kecil sebelum lomba sewaktu latihan taekwondo.

Berikut daftar pemenang lomba puisi kemah sastra yang selesai pada sore hari. Para pemenang lomba memperoleh piala atau trofi juga buku-buku sastra.

 

Juara 1-3

 

Juara 1           : Novia, total poin 467

Juara 2           : Tifania Intan, total poin 449

Juara 3           : Cindy Bilqis, total poin 419

 

Harapan 1 dan 2

 

Harapan 1     : Nanda Silmi Syifana, total poin 395

Harapan 2     : Tasya Arsyta Uljanah, total poin 385

 

Favorit 1-3

 

Favorit 1     : Achmad Nurfadly

Favorit 2     : Nabila Choiria

Favorit 3     : Nopita Sari

 

Agenda kedua adalah temu silaturahmi budayawan Tangerang raya yang diisi dengan diskusi dan beberapa pementasan seperti nyanyian puisi, musikal dan teatrikal plus ramah tamah. Peserta yang hadir malam hari berasal banyak dari kalangan seniman, budayawan, pegiat sastra, para guru bahasa dan sastra dan beberapa kepala sekolah.

Dalam sambutannya Drs. H. Teteng Jumara, M.M, kepala dinas pendidikan kabupaten tangerang yang juga aktif sebagai pegiat sastra dan penulis mengatakan bahwa acara kemah sastra sebenarnya telah direncanakan sudah agak lama di Saung Sastra, sejak Saung Sastra itu masih berupa sepetak sawah.

“Saung Sastra selalu mencoba mengadakan kegiatan sastra meski frekuensinya tak sering, tapi tetap selalu ada. Saya berharap acara kemah sastra ini bisa menjadi gebrakan awal untuk menggeliatkan kembali sastra di Tangerang,” himbau Teteng. Teteng juga berharap agar saung sastra bisa menjadi alternatif bagi kantung-kantung budaya yang selama ini hanya terpusat di ibukota.

Kurang lebih 80 orang berkumpul di saung sastra malam itu meski sepanjang malam gerimis turun tanpa henti. Tampak Chavchay Saifullah, ketua DKB (Dewan Kesenian Banten) didampingi Arie Siswana dan Gito Waluyo, komite lukis DKB. Juga terlihat H. Shobir Poer, ketua Dewan Kesenian Tangerang Selatan (DKTS) beserta rombongan pengurus DKTS. Para sastrawan senior seperti Dhenok Kristianti, Salimi Ahmad, Abah Yoyok, Uki Bayu Sedjati, edy Pramduane, Ade Novi, Nana, novelis produktif Dianing Widya Yudhistira, Mustafa Ismail yang menjadi pembicara diskusi, juga Handoko F Zainsam, pembicara diskusi sesi dua. Acara berlangsung sampai dini hari, hingga pkl 01.00. Acara ramah tamah pun berlanjut pada minggu pagi (14/8), meski para undangan telah banyak pulang pada dini hari.

 

Mahrus Prihany

 

Related posts

Leave a Comment

two + 10 =