Agenda puisi 

Puisi-puisi Humam S Chudori

Humam S. Chudori, lahir di Pekalongan. Buku kumpulan puisinya yang telah terbit “Perjalanan Seribu Airmata.” Kegiatan sehari-hari ayah dari delapan anak ini, di samping menulis, mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak-anak. Tinggal di Pondok Maharta, blok B -22 No. 7, Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan. E-mail: hoesanchu@gmail.com

 

Mungkin

         : – Nk

 

setelah terpisah lama terasa

makna cinta nan hakiki

barangkali saat mencintaimu

niat salah ada dalam diri

mungkin aku melakoni

karena sekadar berjudi

 

mungkin aku mencintaimu

karena sepasang sepatu

juga karena ingin diaku

mampu membaca hatimu

 

mungkin benar kata mereka

seperti yang kualami, kini

cinta yang pertama

tidak pernah mati-mati.

 

2017

 

 

Tentang Seorang Lelaki yang Patah hati

 

lelaki perkasa itu tak pernah berhasil

mengurai hati wanita yang dicintainya

setiap kali ia selesai membuka cinta

lapisan yang membebat hati pujaannya

saat itu pula seperti ada yang tiba-tiba

kembali membungkus hati sang wanita

lelaki perkasa itu kelelahan

tersungkur dan putus asa

 

lelaki perkasa itu kini meninggal

tanpa ada istri dan anak

orangorang melayat mencibirnya

perempuan bukan sebutir telor

dunia tidak selebar daun kelor

namun, aku tidak berani bicara

seperti mereka berkata

sebab

terbaca olehku bagaimana cinta

lelaki perkasa bertahan

hingga ajal mengajaknya tamasya

 

jika tak ingat nasehat Tuhan

aku pun belum berketurunan

seperti lelaki yang kini jasadnya

tengah digotong ke pemakaman.

 

2017

Related posts

Leave a Comment

19 − eleven =