Agenda 

Dewan Kesenian Jakarta Menyelenggarakan Sayembara Kritik Sastra 2017

Litera.co.id – Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menyelenggarakan Sayembara Kritik Sastra 2017. Hal ini karena perkembangan sastra Indonesia tak pernah lepas dari sejarah kritik sastra. Peranan kritik sastra sangat penting sebagai pendorong perkembangan sastra dan edukasi publik terkait kesusastraan. Kritik sastra juga sebagai katalisator yang besar peranannya untuk mendorong lahirnya karya-karya sastra bermutu di Indonesia.

Ketentuan Umum: 1). Kritik harus karya asli, bukan terjemahan, saduran, atau jiplakan, 2). Kritik harus membahas satu karya sastra (buku tunggal karya satu pengarang), 3). Belum pernah dipublikasikan atau dipresentasikan di media atau forum mana pun, 4). Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik, 5). Tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara serupa, 6). Peserta boleh mengirim lebih dari satu naskah kritik.

Ketentuan Khusus: 1). Panjang kritik 15-20 halaman dan diketik dalam format A4, 1,5 spasi, Times New Roman 12, 2). Naskah hanya berisi judul dan isi kritik, biodata peserta ditulis di lembar terpisah, 3). Empat salinan kritik dan biodata peserta dikirim ke: Panitia Sayembara Kritik Sastra DKJ 2017, Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta 10330, 4). Batas akhir pengiriman naskah: 30 Juni 2017 (stempel pos atau diantar langsung), 5). Para pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Kritik Sastra DKJ 2017 di Taman Ismail Marzuki pada bulan Agustus 2017, 6). Sayembara tertutup untuk anggota DKJ dan staf, 7). Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat dan tidak ada surat-menyurat, 8). Pajak ditanggung pemenang, 9). Mengisi formulir daring pada tautan http://bit.ly/formulirsayembaradkj2017, 10). Dewan juri berasal dari Sastrawan dan Akademisi sastra, 11). Informasi mengenai Sayembara Kritik Sastra DKJ 2017 dapat dilihat pada www.dkj.or.id.

Hadiah:
Juara I :Rp 15.000.000,-
Juara II :Rp 10.000.000,-
Juara III :Rp 7.500.000,-
Lima Besar :Rp 2.500.000,-

Kriteria Penjurian: 1). Ketajaman dalam menelaah karya, 2). Kritik yang inspiratif dan orisinal, 3). Argumentasi yang meyakinkan, 4). Keberanian menafsir dan kesegaran perspektif. (Iman Sembada)

Related posts

Leave a Comment

twenty − 10 =