Berita 

Penyair Nyanyikan Kidung Cinta

Litera.co.id (Serpong)- Penyair dari tiga wilayah Tangerang seperti kabupaten Tangerang, kota Tangerang dan kota Tangerang Selatan, hadiri acara Parade Puisi Orang Tangerang yang digelar di Akademi Bambu Nusantara (ABN), Serpong, Tangerang Selatan pada hari Jumat malam (16/6). Parade Puisi Orang Tangerang dengan tema “Kidung-Kidung Cinta” ini adalah rangkaian acara Berkah Cinta Ramadan yang digelar Tangsel Club (TC) selama satu bulan sejak tgl 24 Mei lalu.

Acara dibuka mulai pkl 20.15 dengan dipandu oleh Dzevitha Hariyani dan Mahrus Prihany sebagai MC. Kedua pemandu acara yang juga aktif di Dewan Kesenian Tangerang Selatan dan Komunitas Sastra Indonesia tersebut mempersilakan dan memanggil para pengunjung untuk membacakan puisinya. Bagi yang tak membawa puisi, pemandu acara telah mempersiapkan beberapa buku puisi di atas panggung.

Satu persatu pembaca puisi tampil seperti Abah Yoyok, Rini Intama, H. Shobir Poer, Febi, Yusita, Uten Sutendy, Agam Pamungkas, Eko Cahyo, Cut Hani Bustanova, Nurdin, Adegun dll, sebelumnya dibuka terlebih dahulu dengan instrumentalia oleh Edi Sudrajat yang tampil memainkan gitar dan harmonika.

ASDA III, Teddy Meiyadi yang juga hadir turut mempersembahkan sebuah lagu dengan diiringi petikan gitar Agam Pamungkas. Beberapa pembaca puisi juga tampil diringi petikan gitar Agam dan Agus Grave.

Di Sela parade puisi dan kidung-kidung cinta tersebut, dilangsungkan juga talk show ringan tentang sastra dengan pembincang sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda yang hadir agak terlambat seusai menghadiri acara buka bersama di Masjid Istiqlal.

“Puisi religi tidak harus berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan secara personal dan ritual. Lebih luas dari itu, berbicara tentang cinta yang universal dan segala persoalan yang menyuarakan dan mengajak pada kebajikan atau kesalehan sosial,” terang AYH yang dikenal luas sebagai penyair yang menulis puisi-puisi religius.

Seusai talkshow acara tetap berlanjut hingga pkl 23.00 ditutup dengan penampilan Dzevitha yang didamping Tao. Tao, musisi itu pun menyanyikan sebuah puisi karya abah Yoyok yang telah digubah dalam lagu. Tak lupa juga saat acara usai, dilangsungkan foto bersama.

Uten Sutendy, presiden TC saat berbincang dengan Litera menyatakan kegembiraannya karena acara berjalan cukup meriah.

“Awalnya acara ini akan digelar pada sore hari, tapi mengingat sore ada santunan anak yatim dan beberapa pertimbangan lain, jadi kita langsungkan malam hari. Semoga setelah ini kita bisa menghelat acara yang lebih memiliki daya gebrak semisal kongres kebudayaan Tangerang,” tutur Uten. (Mahrus Prihany)

Related posts

Leave a Comment

eighteen − five =