DKKP Umumkan Hasil Seleksi Puisi
Litera.co.id (Pekalongan)- Dewan Kesenian Kota Pekalongan (DKKP) telah mengumumkan hasil seleksi puisi yang lolos kurasi. Ada sekitar 200 puisi yang masuk ke meja dewan kurator yang terdiri dari Ribut Achwandi, Dina Nurmalisa Sabrawi, dan Najibul Mahbub. Setelah melalui proses dan kajian oleh tim kurator, ada sekitar 67 judul puisi yang lolos yang kemudian akan dibukukan dalam antologi berjudul Jendela Pekalongan.
Sebagaimana dikutip dari akun media sosial Ribut Achwandi, 67 puisi tersebut ditulis oleh 40 penyair. Ada beberapa penyair yang puisinya lolos lebih dari satu. Penyair senior yang juga asal Pekalongan namun aktif di KSI pusat, Hasan Bisri Bfc bahkan empat puisinya lolos seleksi.
Berikut nama-nama penyair dan puisinya yang lolos seleksi. Sebagian besar penyair hanya lolos satu puisi, namun sebagian ada yang lolos dua atau tiga puisi.
Rifqiel Asyiq (Cirebon)
Sisa Cerita Semalam
Ba(t)ik
Ba(t)ik 2
Arif Sudarmadi (Pekalongan)
Bukan Kota Kelahiranku
Ahmad Musyafa (Pekalongan)
Rob Mu Rabb
Lukni Maulana (Semarang)
Kota Adalah Bangunan Imajinasi
Muhammad Iskandar (Demak)
Stasiun Pekalongan
Pekalongan
Kalong
Harlis Kurniawan (Tangerang)
Kota yang Berkepribadian
Denting Kemuning (Surabaya)
Klenteng Pho An Tian
Kota Rindu
Kahar Dp (Semarang)
Satu Malam di Pantai Slamaran
Ku Lihat Hidup dalam Kuntum Padma
Daru Sima S (Cilacap)
Bandulan
Aloeth Pathi II (Pati)
Lentera Kecil di Ujung Bulan
Ahmad Samuel Jogawi (Pekalongan)
Aku Tidak Bangga Menjadi Bagian dari Pekalongan
Nyawang
Wiji Nurasih (Banyumas)
Kain Doa
Niam At-Majha (Pati)
Secangkir Kopi Tahlil
Stanza Malam
Lanskap Kota Pekalongan
Suyitno Ethex (Mojokerto)
Menyibak Kota Pekalongan
Secuil Kenangan di Kota Pekalongan
Ifan Shovi (Pekalongan)
Kotaku Kata Orang
Rohmat Nurhadi Alkastani (Pekalongan)
Tanah Bahureksa
Agustinus Wahjono aka Gus Noy (Balikpapan)
Mengendarai Kalong Menuju Lenamu
Sekelebat Tiada Kudapat
Nova Khairul Anam (Pekalongan)
Pekalongan Kini
Faiz Saf’ani (Tegal)
Wajahmu Kubawa Pulang
Kudapatkan Rindu dari Kotamu
Dhani Hirnawan aka Dhani Lahire Awan (Semarang)
Kotamu
Lolong
Hasan Bisri Bfc (Bekasi)
Di Alun-alun Pekalongan, Malam
Pasar Banjarsari, Suatu Siang
Desa Nelayan
Pabrik-pabrik Membatik
Pakdhe Marzuqi Alkardani (Pekalongan)
Kopi Tahlil
Sobrun Jamil (Pekalongan)
Dari Desa
Wnt_Tyas (Gunungkidul)
Di Pantai Slamaran
Viddy Daery (Depok)
Kucari Jejakku yang Hilang di Pekalongan
Kurnia Hidayati (Batang)
Di Jatayu
Nur Eka Sulistyaningsih (Pekalongan)
Sari Pasir
Halong Catur
Bambang Eka Bep (Magelang)
Dalam Semangat Lembar Jlamprang
Jejak Napas Sang Naga
Ghufron Muda (Pekalongan)
Kali Loji Riwayatmu Kini
Batik Menghadiahi Sawalan bagi Anak-anak
Zabidi Zay (Bekasi)
Di Bumi Pekalongan
Dari Jendela Gedung 1850
Abu Ma’mur MF (Brebes)
Batik Kawung Suwung
Siluet Enigma
Muhammad Tobroni (Tarakan)
Batik Pekalongan
Senja di Pasir Kencana
Dewi Lanjar
Bagus Sibrong (Tegal)
Pada Kau
Ada Rinduku
Ada Rinduku #2
Ada Rinduku #3
Indri Yuswandari (Kendal)
Ini Hampir Pukul Tiga
Apito Lahire (Tegal)
Meneropong Pekalongan
Joshua Igho (Tegal)
Kembali ke Kotamu
Sudarmono (Bekasi)
Alun-alun Keputran
Wisata Hati
Pena Aksara Ragita (Ngawi)
Kenang yang Tertinggal di Stasiun Pekalongan
Escao Dewi aka Dewi Suryanti (Semarang)
Pekalongan Bersama Sepiring Bakmi dan Nasi Goreng
Windu Setyaningsih (Purbalingga)
Interlude Senja di Pantai Slamaran
Puisi yang lolos yang akan dibukukan dalam antologi berjudul Jendela Pekalongan ini akan diluncurkan pada penyelenggaraan acara “Pekalongan Art Festival.” Seluruh puisi memang bercerita dan berkisah tentang Pekalongan walau sebenarnya terbuka juga untuk umum atau mereka yang bukan berasal dari Pekalongan karena sebagian besar penyair yang mengirimkan puisi dan lolos seleksi bukan berasal dari Pekalongan. Antologi ini diharapkan bisa menjadi jendela bagi semua orang saat menatap Pekalongan.
(Mahrus Prihany)