DALAM khazanah perpuisian Indonesia modern ada banyak penyair menghamparkan laut. Di situ, laut dihamparkan sebagai tatapan visual bersama citraan alam yang telah menjadi umum dalam upaya penyair menciptakan panorama puitik; bulan, perahu, camar, ombak, pantai, pulau, perahu, langit senja, atau gerimis. Lebih dari sekadar tatapan visual, laut dalam puisi lalu mengeluarkan banyak suara. Suara keheningan bak telaga yang dihembuskan Sanusi Pane dalam sajak “Dibawah Gelombang”. Suara keberanian manusia yang ditegaskan Sutan Takdir Alisyahbana dalam “Menuju Ke Laut”. Suara kebebasan manusia modern dari kungkungan masa lalu sebagaimana Asrul Sani mencetuskannya dalam…
Read More