Puisi-puisi Zainul Alim
Zainul Alim, kelahiran Bangkalan, Madura. Aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Nanggala. Sedang menempuh pendidikan S1 di jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Karyanya dalam bentuk cerpen dan artikel kebahasaan pernah dimuat di beberapa majalah pesantren. Karyanya juga tergabung dalam antologi cerpen dan puisi Tirai Kebisuan (2014).
Kamu
Tiga Srikandi yang ibu ceritakan itu
Mereka datang kepadaku
Seperti merpati putih yang anggun
Rambutnya panjang seperti milikmu
Ditangannya itu mawar
Dibawanya mimpi
Memilikinya, aku akan hidup lebih lama lagi
Mereka memegang ubunku
Aku lemah lalu rebah
Satu darinya lalu pergi
Ada yg menjerit karna luka lalu bersembunyi
Lalu lainnya hilang entah kemana
Rebahku sepeti mati suri
Ajalku tidak lama lagi
Sementara,
Dari selatan
Jarum jam berdetik lebih kencang
Benar tanpa matahari
Saat itu malam
Tanpa apa saja dan siapa saja
Aku seperti buta meski bukan sebab apa
Lalu, Bias cahaya itu melingkar dibalik gelap
Aku mendapatkannya dari jauh
Bukan Srikandi
Bukan juga bidadari
Ia mendekatiku,
Ia memukulku
Ia menarik lenganku
Ia membangunkanku dari tidur Malamku
Ia tertawa sejadi-jadinya
Lalu berucap kepadaku
Sayang, tadi itu hanya mimpi buruk,
Mimpi sejati itu aku,
Mimpi kita berdua
Bangkalan, 30 Oktober 2017
Kota dan Do’a
17 Tahunku jatuh di kota ini
Saat itu kemarau cukup panjang
Taman, Tugu, dan bangunan-bangunan tua
Bermesraan dengan tuhannya
Lalu malam ini jarum jam di 12
Arek lancor mendarat di kepala
Bias warnanya membelah gelap
Pikiran terjerambat dalam rindu juga kenang
Sekarang hanya aku dan tuhanku
Sebab tentang aku dan juga namamu
Ini do’a-do’a yang ku titipkan di kota ini
Bersemilah kemudian dan kekal abadi
Karena saat 21 tahunku
Gadis kota ini menitipkan mimpi
Saat itu pertemuan berselimut tangis
Umpama Jeddah kembalinya hawa untuk adam
Lihatlah, di angkasa kota ini
Namamu membentang sebagai do’a
Ini kota baru untuk kehidupan baru
Semoga bersama mu dan kekal selalu
Pamekasan, 24 November 2017