Rumah Seni Asnur Gelar Lomba Qishasul Alquran
DEPOK (Litera.co.id) – Perkumpulan Rumah Seni Asnur untuk kedua kalinya menggelar lomba Monolog Qishasul Alquran, Selasa, 5 Juni 2018, mulai pukul 10.00 WIB. Lomba ini digelar di Teater Studio Rumah Seni Asnur, Jalan Cahaya Titis Kavling Timur UI Blok D No. 4, Tanah Baru Depok.
Lomba Monolog Qishasul Alquran ini pendaftarannya dibuka pada 18 Mei-4 Juni 2018. Lomba ini terbuka untuk umum, usia 12 sampai 40 tahun. Lomba ini diikuti oleh 36 peserta, para peserta ini berasal dari Jabodetabek. Para peserta lomba tampak antusias.
Qishasul Alquran secara harfiah berarti kisah-kisah dalam Alquran. Para peserta dituntut mampu bercerita tentang kisah-kisah yang telah diterangkan dalam Alquran. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kisah-kisah Alquran yang mungkin telah dilupakan banyak orang.
Lomba Monolog Qishasul Alquran merupakan program Rumah Seni Asnur dalam rangkaian acara Festival Ramadhan 1439 H ini. Selain itu, program lain Perkumpulan Rumah Seni Asnur berikutnya adalah Lomba Baca Puisi Islami Pertunjukan Puisi Islam, dan lainnya. Sebelumnya, di Bulan Ramadan ini, Rumah Seni Asnur telah menggelar Mimbar Puisi Ramadan pada 3 Juni 2018, dan Lomba Tahfiz Alquran Tingkat Anak-Anak pada 4 Juni 2018.
Kegiatan ini dibuka oleh Siti Chaerijah Aurijah S, pd selaku Kepala Dinas Kearsipan Perpustakaan Depok. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Perpustakaan Kota Depok. “Lomba Qishasul Alquran ini baru pertama kali diadakan di kota Depok dan ini dilaksanakan di Rumah Seni Asnur. Kegiatan ini sangat positif dan berguna untuk meningatkan gerakan literasi,” ujar Siti Chaerijah dalam sambutannya. “Ini adalah awal mula kerja sama dengan Rumah Seni Asnur, ke depan akan ada kerja sama berikutnya,” ucapnya lagi.
Melalui lomba ini diharapkan bisa meningkatkan keimanan dan mempertebal akidah. Lomba ini menjadi pertunjukan yang santai, segar dan edukatif namun tidak mengurangi subtansi kisah-kisah yang bersumber dari Alquran.
Lomba Monolog Qishasul Alquran ini bertindak sebagai juri antara lain Eddy Pramduane (sastrawan), Jimmy S Johansyah (sastrawan), dan Nur Indrawati (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kota Depok). Tim juri nantinya akan memilih dan menetapkan tiga peserta sebagai pemenang. Para pemenang akan mendapatkan tropy, piagam atau sertifikat dan uang tunai. Setiap peserta menyiapkan sendiri materi atau naskah yang akan dibawakannya.
Salah seorang peserta utusan Alwustqo, Syahroni, mengatakan bahwa ia baru pertama kali mengikuti lomba seperti ini. “Saya baru kali ini mengikuti seperti, lebih seringnya ikut lomba pidato, ya ini untuk cari pengalaman,” katanya. Pesantren Alwustqo yang berada di Tanah Baru, Depok, mengirim 8 utusan terdiri dari 5 santri putra dan 3 santri putri. Syahroni, santri yang berasal dari Gunung Salak, Bogor, ini mengaku baru tadi malam mengetahui ada lomba dan ingin mengikuti, maka ia segera mencari materi dan berlatih.
Secara umum, para peserta lomba Monolog Qishasul Alquran ini sudah mengerti dan paham tentang materi-materi yang dibawakannya. Setiap peserta berkisah dengan durasi waktu 7 menit.
Pengumuman para pemenang akan diumumkan pada 10 Juni 2018, pada malam Pertunjukan Puisi Islam bersama penyair multimedia Asrizal Nur di Rumah Seni Asnur, pukul 20.00 WIB. (R)