Puisi-puisi Moh. Ghufron Cholid
Moh. Ghufron Cholid adalah nama pena Moh. Gufron, S.Sos.I, lahir dan dibesarkan di Bangkalan, 7 Januari 1986 M. Tamat SDN Blega 03 (1999), tamat SLTPN 01 Blega (2002), alumni TMI Al-Amien Prenduan (2006), menyelesaikan studi S1nya di IDIA Prenduan Fak. Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Menulis puisi, cerpen, pantun dan esai serta melukis. Karya-karyanya tersebar di berbagai media seperti Mingguan Malaysia, New Sabah Times, Mingguan Wanita Malaysia, Mingguan WartaPerdana, Utusan Borneo, Tunas Cipta, Daily Ekspres, Utusan Malaysia, Bali Post, Radar Surabaya, Radar Bekasi, Radar Madura, Koran Madura, Denpos, Tanjung Pinang Pos, Majalah Sastra Horison, Majalah SABILI, Majalah QA, Majalah QALAM dll.
SEBUNGKUS PUISI
: Abdul Hadi WM
Abdul Hadi
Selamat melayari hidup yang baru
Meski telat terucap
Tetap kusampaikan sepenuh degup
Selamat menjadi Madura
Dalam ucap, gerak maupun dalam kembara
Sebab menjadi Madura
Tak mesti di Madura
Adakalanya menetap, adakalanya kembara
Selamat melayari usia
Selamat melahirkan karya
Kau, aku telah menjadi kita
Madura yang berjalan
Junglorong, 01 Juli 2019
SKETSA CINTA YANG DICEMBURUI WAKTU
: Neng Syifa Tidjani, Lc & H. Yusuf Nurul Alam, Lc
Neng, selalu ada jalan cinta
Obat bagi segenap lara
Selepas ijab-qabul goncang arsy
Segala gerak dan ucap: surga
Surga yang buat iri para pecinta
Segala mata mengedip doa
Buat bahagiamu dan lelaki
Imam bagi hatimu
Tak berjarak dengan Ilahi
Neng, izinkan puisi menegaskan bahagiamu
Kau, sketsa cinta yang dicemburui waktu
Junglorong, 30 Juni 2019
Neng Syifa binti KH. Tidjani Djauhari bin Kiai Jauhari bin Kiai Chotib, merupakan putri bungsu dari Pimpinan dan Pengasuh Pondok Al-Amien Prenduan yang wafat 2007.
TIGA TAHUN EMAS PERNIKAHAN
: Farrohah Ulfa
Istriku, tiga tahun emas pernikahan
Segera menuju keharibaan
Kita telah menghasilkan
Dua puisi tercantik
Ashlihatul Millah dan Nailun Najah
Senyum dan airmata
Saling memberi warna
Perjalanan cinta kita
Masa silam
: Guru, menempa cahaya
Biar kita lebih dewasa
Kita lahir dari pesantren
Pulangpun dalam pesantren
Demikian isyarat alam telah digariskan
Istriku, tiga tahun emas pernikahan
Dari keterasingan kita bermula
Cinta dan doa saling meneguhkan
Buat kita bertahan dalam keberkahan
Tuhan
Junglorong, 2019