Puiai-puisi BJ. Akid
BJ. Akid, Lahir Di Lebbeng Barat, Pasongsongan Sumenep, Madura, Menulis Puisi dan Cerpen. Saat ini masih tercatat sebagai santri Pondok Pesantren Annuqayah. Menjadi ketua Komunitas Laskar Pena PPA Lubtara, sekaligus pengamat literasi di Sanggar Becak dan Komunitas Surau Bambu.
Rindu
Seperti malam,
Rindu tak seorangpun mengenal
Bahkan dari setiap cahaya
Yang berguru pada cuaca
Rindu selalu berkembang dalam kata
Dan merekapun
Tak mampu merawatnya.
Tapi, kita yang penuh dengan dosa
Dapat memeluknya, tanpa belajar
Pada siapa-siapa, dan hanya berguru pada semesta
Maka kita yang merindu
Akan selalu menunggu
Lebih cermat dari panggilan hujan
Lebih dingin dari nyanyian ilalang
Dalam perantauan musim kemarau.
Lubtara,2019
Pesan Diam
Tiada persembahan untukmu
Kecuali riak rasa di kamar bisu
Langit kamar yang merahasiakan lampu
Ia lebih cermat menyampaikan cahaya wajahmu
Tak pernah aku sangka
Debu-debu di meja tua
Rupanya telah mengutuk suara
Suara dari tangis perawan rantau
Yang pulang dengan bayi dalam genggaman.
Lubtara,2019
Pertanyaan Pada Malam
Pada sebaris alismu yang gelap
Kutanyakan pada malam
Perihal misteri rindu di tubuh api
Akankah tiada cahaya selain sunyi
Selalu asmara yang memaksa
Pada percakapan di balik rasa
Terang dan kedap
Adalah bisikan dalam harap
Adapun rindu sering berdiskusi
Bertanya di antara beberapa penantian
Yang telah tunbang di tengah malam
Hanya tanganku yang tak pernah sampai
Untuk merahasiakan bayang-bayang
Ketika malam mulai bertanya kesejatian
Dan engkaupun sudah jauh menghilang
Di telan kabar yang baru aku dengar
Lubtara,2019