Puisi-puisi Faris Al Faisal
Faris Al Faisal lahir dan tinggal Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Bergiat di Dewan Kesenian Indramayu (DKI) dan Forum Masyarakat Sastra Indramayu (FORMASI). Menulis fiksi dan non fiksi. Karya fiksinya adalah novella Bunga Narsis Mazaya Publishing House (2017), Antologi Puisi Bunga Kata Karyapedia Publisher (2017), Kumpulan Cerpen Bunga Rampai Senja di Taman Tjimanoek Karyapedia Publisher (2017), Novelet Bingkai Perjalanan LovRinz Publishing (2018), dan Antologi Puisi Dari Lubuk Cimanuk Ke Muara Kerinduan Ke Laut Impian Rumah Pustaka (2018). Sejumlah karya lain telah banyak disiarkan media massa nusantara.
Burung-burung Hijau
Terbang membelah mimpi
Burung-burung hijau pelintang pulau
Migrasi pada suatu senja yang ungu
Aku pun pergi
Ke arah matahari terbenam
Kepada kesunyian
Percakapan bintang gemintang
Telinga dijewer dingin malam
Kata-kata dicuri kelelawar
Bulan tinggal sepotong
Disungut gumpal awan gemawan
Kutemukan daun-daun lontar terserak
Dan kelak mengigau terbakar
Lembar-lembar malam kubaca
Bagai nelayan membaca arah pelayaran
Menempuh lautan kebun ombak
Merogoh ikan dengan mencelupkan tangan
Mengejar lari udang yang menghindar
Riang menebar senyum
Akhirnya harus ada yang mengalah
Memberi ruang lapang
Jendela kayu yang terbuka
Sehembus angin segar masuk ke kamar
Membangunkan pemimpi
Tidur sampai siang telah bolong
Lapar turun ke perut
Sepotong roti dan selai mawar
Menutup mulut daun
Aku memberimu matahari
Pada kantong baju yang berjahit pagi
Belilah kabut dan embun
Reguk manisnya dalam gelas
Setelah memerasnya serupa anggur
Tak ada yang tersisa
Hanya setetes rindu yang beku
Sebeku semen bertemu air
Kau sudah tak lagi di samping
Meninggalkan sejumput sesak
Asap putih
Mata perih
Tubuh tertatih
Dan jiwa merintih
Indramayu, 2018
Jalan Taman Praloyo
Dalam jarak seribu rindu
Naik segala ingin ke atas gundukan
Bukit kecil bagai punuk sapi
Jejeran damai makam-makam
Dan rekah bunga kamboja
Demikianlah kau ada
Malam dan bulan meleleh
Tangis anak sunyi memecah
Bunyi tetes hujan mengabarkan komposisi
Interval yang memainkan lagu
Menyayat alunan orkestra sepi mewangi
Sendiri menyisir kesunyian
Sebening embun
Setenang daun kakao
Kutelusuri sungai air mata
Kukirimkan puisi doa
Mengalir khusyuk di pembuluh darahmu
Membuka ruang hening cahaya
Semburat wajah kasih
Yang demikian adalah rindu
Indramayu, 2018
Seekor Kumbang dan Sekuntum Kembang
Kaubuat hari-hari seperti sebuah taman bunga
Seekor kumbang dan sekuntum kembang
Bercinta di sela-sela kita
Kutatap kau dalam rimbun daun
Di celah ranting kayu yang masih basah
Embun kerinduan memecah
Gugur bagai rambut alismu
Dapatkah kau mengggenggam batang setia
Pada saat angin menyaingi kumbang
Merangsang lembah-lembah dan putik
Kelopak kupungut seperti memungut pelangi
Bunyi gemerincing musim gugur
Bergegas menjatuhkan rindu
Seluruh taman menjadi padang
Tempat daun-daun mengumpulkan puisi
Mengabarkan betapa sunyi berkarat
Membuat jiwa berkarat
Sudah tiba di antara kita
Gerimis memecah tangis
Membuka pintu langit berlapis tujuh titian
Seperti matamu menyimpan lapis legit
Lahir di tengah puing-puing warna
Indramayu, 2018