AYH Umumkan Pemenang Anugrah Sastra Litera 2019
(Tangerang Selatan) litera.co.id- Portal sastra litera.co.id menggelar acara Anugrah Sastra Litera 2019 pada hari Minggu (17/11) bertempat di Resto Kampung Anggrek yang terletak di Kampung Buaran, kota Tangerang Selatan. Acara ini juga dimeriahkan dengan baca puisi dan bincang sastra bertajuk “Sastra Pasca Koran” yang menghadirkan narasumber Putu Fajar Arcana (redaktur budaya koran Kompas) dan Iwank Kurniawan (redaktur budaya koran Tempo) dengan modertor Mustafa Ismail (redaktur budaya koran Tempo).
Dalam sambutannya Ahmadun Yosi Herfanda (AYH) selaku pimpinan redaksi litera.co.id mengatakan bahwa Anugrah Sastra Litera 2019 ini menghasilkan 16 Nomine dengan rincian 14 puisi dari 8 penyair dan 8 cerpen dari 8 cerpenis.
“Nomine telah kami umumkan pada awal bulan lalu. Dengan jumlah nomine tersebut, berarti tahun ini telah terjadi penurunan baik dari segi kuantitas juga kualitas,” terang AYH. Anugrah sastra litera 2018 lalu menghasilkan 24 puisi dan 12 cerpen yang kemudian dibukukan dalam antologi puisi dan cerpen pilihan litera 2018 dengan judul Monolog di Penjara. Begitu juga anugrah sastra litera tahun ini, karya semua nomine dibukukan dalam suatu buku yang diambil dari judul karya pemenang terbaik puisi dan cerpen. Pada anugrah sastra tahun 2019 ini dipilih satu puisi terbaik dan satu cerpen. Terpilih sebagai karya terbaik untuk kategori puisi adalah “Bukit Kapur” (karya Deni Puja Pranata), dan kategori cerpen terbaik adalah “Reruntuhan Ketujuh” (karya Afryantho Keyn). Kedua judul tersebut kemudian dipilih sebagai judul buku antologi puisi dan cerpen pilihan litera 2019 Reruntuhan di Bukit Kapur.
Selanjutnya semua nomine akan mendapat buku antologi tersebut dan karya terbaik baik kategori puisi atau cerpen akan mendapat sejumlah uang tunai sebagai hadiah. Menurut AYH ini adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap karya mereka. Anugrah sastra litera ini juga akan diusahakan sebagai acara tahunan portal sastra yang kini telah berusia hampir empat tahun. Nomine tersebut adalah hasil seleksi ulang pada karya-karya yang pernah siar di portal sastra litera sepanjang tahun 2018.
Berikut nomine Anugrah Sastra Litera 2019
Kategori Puisi
- Belajar Menanam Padi (Budi Setiawan)
- Sebuah Kota yang Kehilangan Manusia (Budi Setiawan)
- Rigen (Budi Setiawan)
- Aksara yang Memanjat Ayat (Deni Puja Pranata)
- Bukit Kapur (Deni Puja Pranata)
- Segalanya Telah Menjadi Asing (Eddy Pranata PNP)
- Lilin yang Menyala (Eddy Pranata PNP)
- Bukan Pulang (Gustu Sasih)
- Dari Tengah Bentrok Tafsir (Gustu Sasih)
- Di Stasiun Kediri (Laras Sekar Seruni)
- Di Halmahera Hujan Turun Berkejaran (Nuriman N Bayan)
- Rohingya (Pilo Poly)
- Mei di Pertengahan Lorong (Pilo Poly)
- Harga untuk Siang (Surya Gemilang)
Kategori Cerpen
- Reruntuhan Ketujuh (Afryantho Keyn)
- Kemarau (Arian Pangestu)
- Sorban (Humam S Chudori)
- Dari Ceruk Cangkir ke Lekuk Bibir (Iman Sembada)
- Ibu yang Tertinggal di Balik Karangan (Kevin Alfiarizky)
- Rahasia yang Tersimpan dalam Benda-benda Dibawa oleh Angin (Lamia Putri Damayanti)
- Jalan Buntu (Ruly R)
- Patung (Tjahjono Widarmanto)
Kategori terbaik dan pemenang anugrah sastra Litera adalah
- Bukit Kapur karya Deni Puja Pranata (Puisi terbaik)
- Reruntuhan Ketujuh karya Afryantho Keyn (Cerpen terbaik)
(MP)