PERISTIWA 

Dunia Sastra Kehilangan Radhar

Tangerang Selatan (litera) — Dunia sastra kehilangan lagi. Kamis 22 April 2021 pukul 20.00 wib sastrawan dan budayawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia sehabis cuci darah di RS Cipto Mangunkusumo. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Vila Pamulang, semalam. Keesokan harinya, setelah dimandikan, ditahlilkan dengan dipimpim oleh mantan Menteri Agama Dr. Lukman Hakim Saifudin. Siangnya, jenazah almarhum dishalatkan di masjid Vila Pamulang, dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, seusai shalat Jumat.

Sebelumnya, dunia sastra kehilangan Umbu Landu Paranggi, yang meninggal dunia, Selasa, 6 April 202l, di RS Bali. Presiden Malioboro ini meninggal menyusul tokoh senior penyair Malioboro, Iman Budhi Santoso, yang sama-sama meninggal pada masa Covid19, 10 Desember 2020. Sebelumnya, sastra Indonesia bahkan kehilangan sastrawan pujangga Sapardi Djoko Damono yang meningga dunia pada 19 Juli 2020, juga pada masa Covid19.

Radhar sudah lama, 10 tahuna lebih, menderita “gagal ginjal”. Belakangan, sebelum meninggal, menurut istrinya, Evi Aprianti, ia harus cuci darah seminggu tiga kali. Dalam penderitaannya itu ia terus aktif menulis, malahirkan banyak buku, menjadi nara sumber berbagai diskusi dan talk show dan televisi, serta aktif berorganisasi. Terakhir ia menjadi ketua Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki.

Tampak bertakziah di rumah duka, Jumat, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, novelis dan usatd Chavcay Syaefullah (yang memimpin doa), penyair Ahmadun Yosi Herfanda, aktifis sastra Imam Maarif, aktifis teater Arie Batubara, sejumlah sahabat dan kerabat sastra Radhar…. (red)

Keterangan foto:

Jenazah sastrawan Radhar Panca Dahana disiapkan untuk dishalatkan di Masjid Villa Pamulang, Jumat siang.

Related posts

Leave a Comment

20 + sixteen =