Lomba Puisi DKJ tanpa Juara Pertama

JAKARTA (litera) – Dewan juri Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021 memenangkan tiga karya terbaik, dan tanpa juara pertama. Juara kedua terdiri dari dua manuskrip, yaitu Korpus Ovarium: 3 Elegi Kepada Timor karya Royyan Julian, dan Sehimpun Nasihat Masuk Hutan karya Fariq Alfaruqi.

Dewan Juri yang terdiri dari penyair Nezar Patria, Mario F. Lawi, dan Dorothea Rosa Herliany, juga memenangkan manuskrip berjudul Sapi dan Hantu karya Dadang Ari Murtono sebagai juara ketiga.

Hasil sayembara yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) itu diumumkan secara daring dengan tajuk Malam Anugerah Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta, Rabu malam, 15 Desember 2021.

Seperti dikutip validnews.id, Dewan Juri memberi catatan khusus bahwa di penyelenggaraan sayembara tahun kedua ini, tak ada pemenang pertama. Kekosongan posisi pertama ini lantaran dewan juri menilai tak ada satu pun manuskrip yang dianggap layak menjadi pemenang utama, sehingga hanya memberikan anugerah pemenang kedua dan ketiga.

Nezar Patria menjelaskan, dalam penilaian karya, ia dan anggota dewan juri lainnya berpegang kepada kualitas kebaruan puisi, kekokohan bangunan isi, serta kapasitas penyair mengeksplorasi kata-kata atau bahasa. Tiga kriteria itu dinilai belum bisa terpenuhi oleh tiga naskah pemenang tahun ini.

“Kami seperti merentang jala di danau yang tenang, sunyi, tanpa riak, tanpa gangguan. Namun, sesabar apapun kami menjala, secermat apapun kami membaca, jejaring kami tak menangkap seekor pun ikan,” ungkap Nezar seperti dikutip antaranews.

“Akhirnya kami dewan juri sepakat, naskah-naskah puisi pada sayembara kali ini tidak memberikan kebaruan, inovasi, dan sesuatu yang layak dicatat sebagai suatu kemajuan penting dalam tradisi sastra Indonesia. Dan karena itu, memutuskan untuk meniadakan pemenang pertama,” katanya, seperti dikutip velidnews.id.

Korpus Ovarium: 3 Elegi Kepada Timor karya Royyan Julian adalah manuskrip berisi tiga puisi panjang. Puisi-puisi di dalamnya mengeksplorasi tema kehilangan, kelahiran hingga kematian. Berbicara tentang perempuan yang melindungi alam mereka sendiri dari kehilangan-kehilangan. Karya ini dinilai membentangkan alam pemikiran tentang manusia berbasis riset yang memadai atas mitologi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Sedangkan Sehimpun Nasihat Masuk Hutan karya Fariq Alfaruqi adalah sekumpulan puisi yang banyak mengeksplorasi semesta hutan raya ke dalam puisi. Juri juga menilai kelebihan sang penyair dalam mengolah pepatah-petitih Melayu lama, yang memperkaya estetika puisi.

Adapun Sapi dan Hantu karya Dadang Ari Murtono adalah sebuah karya yang menanggapi tema-tema mitologi, ekonomi hingga politik. Dalam karya ini, sang penyair menggunakan imaji sapi dan hantu untuk bertutur atas tema-tema tersebut. Manuskrip puisi ini dinilai mampu menyajikan refleksi yang kontekstual tentang eksistensi manusia, dengan memanfaatkan khazanah tradisi.

Selain memilih tiga manuskrip pemenang, dewan juri Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021 juga mengumumkan tiga naskah yang dianggap potensial dan menarik perhatian. Ketiga naskah tersebut yaitu Jauh dari Newton, Mengakses Duka Anne Sexton karya Erni Aladjai, Bertemu Belalang karya Gaudifirus S. Usnaat, serta Malala karya Indra Intisa.

Pemenang kedua Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021 diberikan apresiasi berupa hadiah uang senilai Rp 15 juta. Sedangkan pemenang ketiga diberikan uang senilai Rp 10 juta. Adapun tiga manuskrip yang mendapat perhatian khusus, masing-masing diberikan dana apresiasi senilai Rp 2 juta.

Ketua DKJ Danton Sihombing mengatakan Sayembara Manuskrip Puisi tahun ini berhasil menjaring antusiasme yang luar biasa dari para penyair seluruh Indonesia. Hal itu terlihat dari tingginya jumlah naskah yang masuk, meski di tengah situasi pandimi yang masih terjadi.

Sayembara yang digagas dan dikelola Komite Sastra DKJ ini, kata Danton, adalah sebuah kesempatan yang membuka peluang bagi para penyair untuk mendapatkan pengakuan dalam kekaryaannya. Ia berharap, karya-karya pemenang tersebut bisa memberi arti penting bagi perkembangan tradisi kesusastraan Indonesia.

“Kepada para pemenang, kami menghaturkan selamat, dan tentunya kami berharap, kita bisa menemukan dunia yang baru dan penuh keajaiban melalui puisi-puisi para pemenang,” ucapnya. @ antaranews/validnews/litera

Foto diambil dari urbanjabar.co

Related posts

Leave a Comment

thirteen − six =