Kepada Sancho
Sajak-sajak: Irwan Sofwan _________________________________________________________________
UDARA
gunung dan angin yang sendiri
jalan-jalan, taman-taman tanpa suara
kurasakan jemarinya yang damai berbicara :
sampai saat tiba, apakah hanya aku yang diberinya cara
menemani perjalanan daun-daun
memangkas jarak pada sepi?
larut membakarnya. Abadi
2019
Rahasia Jamu
Dengan ini kukatakan kepadamu bahwa telah lama aku menyukai jamu
namun tak pernah terhindar dari sakit dan linu
juga tak pernah paham mengapa setiap peristiwa membuat napas tak lega
orang-orang keder dari pagi ke pagi
sebab aroma yang hilang dari tubuhnya buatnya demam dan nyeri
sekali lagi kukatakan kepadamu
saat ini, semua kejadian hampir selalu sama
maka ketika pagi berlari dan siang benar-benar menghilang
terseret antrian dan kerumunan. Kuberdoa saja
sebab nasib yang akan tiba masih menjadi rahasia
2020
Ilustrasi karya Mahdiduri.
Diambil dari Biem.co.
Kepada Sancho
Sancho Panza,
panjang jalan kita sudah. Maka tetaplah melangkah
dari hutan yang setia pada keheningan
kota-kota tanpa tanya hingga sebuah danau
di tengah waktu yang parau
ketahuilah Sancho Panza, pintu telah terbuka kini
dan ia hanya akan tertutup kembali setelah kita benar-benar pergi
Sancho Panza,
aku mengenalmu. Dan aku tahu engkau setia
karena itu pergilah. Sampaikan pada Dulcinea
bahwa petualanganku dalam diam paling liar
dalam rindu dan pertempuran paling syahdu
Serang, 2020
Irwan Sofwan, pengajar di Ponpes Bait Ettauhied Serang – Banten dan pegiat Kubah Budaya (Komunitas Untuk Perubahan Budaya), lahir dan tinggal di Serang – Banten. Ilustrasi karya Mahdiduri, diambil dari biem.co. Telepon/WA : 08170703440