AKU MENCINTAIMU
Puisi-puisi Thomas Budi Santosa
__________________________________________________________________
AKU MENCINTAIMU
aku mencintaimu melampaui kata-kata
sebab kata-kata hanya sebatas pendengaran
aku mencintaimu melampaui segala tulisan
karena tulisan hanya sejauh penglihatan
aku mencintaimu dengan seutuh jiwa
yang mengendap di dasar samudera
dan melayang setinggi angkasa
cintaku tak pernah usai
setua usia zaman
saat kau dan aku bersua di sana
cintaku tak pernah usai
selama langit masih berdiri
kau dan aku mengapung bersama
aku mohonkan itu
menyandingmu selamanya
menelan deritamu
membunuh rasa takutmu
menyanyikan kidung Tuhan
aku inginkan itu
menjadi sebuah keajaiban
Februari 2012
SEANDAINYA BISA
seandainya segalanya bisa dimulai lagi
akan kujaga langkahmu dari bebatuan mata setan
seandainya segalanya bisa dimulai lagi
akan kupagar sumur-sumur yang membuatmu terperosok
seandainya segalanya bisa dimulai lagi
akan kututup dengan tubuhku celah-celah tebing yang menakutimu
seandainya segalanya bisa dimulai lagi
barangkali sejarah hidup kita akan bertabur warna pelangi
seandainya segalanya bisa dimulai lagi
akankah aku mengubah takdir, karena semua telah terjadi
hanya masa depan yang kumiliki
dan Tuhan adalah pertaruhanku
Maret 2012
ADAKAH TANGIS YANG MELEBIHI TANGISKU
adakah tangis yang melebihi tangisku?
karena tangisku adalah seribu tangis
yang menyungai air mata
tangis setua usia cinta
tangis seribu darah tersisa
tangis di atas tangis
di atas tangisnya tangis
anak-anakku
tangis di atas tangis
di atas seribu tangis
kesalahanku masa lalu
tangis di atas tangis
di atas segala tangis
mereka yang kucinta
September 2002
Thomas Budi Santoso. Lahir di Pati, 19 November 1944. Menulis puisi sejak tahun 60-an. Beberapa puisinya dimuat di antologi puisi Masih Ada Menara dan Sajak Kudus, Koran Republika, Suara Pembaruan, Wawasan, dan Suara Merdeka. Ia adalah Penasehat Dewan Kesenian Kudus, dan Penasehat Keluarga Penulis Kudus. Kini tinggal di Kudus dan bekerja di PT Djarum sebagai Direktur Produksi.