Siapa yang Menaburkan Bau Busuk di Beranda Rumah Kami

Cerpen: Kak Ian ___________________________________________________________________   Beberapa hari ini kami mencium bau busuk. Baunya seperti perpaduan antara anyir dan nanah manusia yang sudah membengkak di tubuh lalu meletus. Begitu baunya saat tercium oleh kami. Sungguh membuat kami tidak nyaman sekali. Ya, baunya sangat menyengat sekali bila kami menciumnya. Anehnya, bau itu baru menyengat bila malam tiba. Kami yang menciumnya saat itu benar-benar sangat terganggu sekali bahkan tidak bisa tidur. Bagaimana mau nyenyak, saat mencium bau itu saja kepala kami langsung pusing-pusing dan muntah-muntah. Kami benar-benar tidak kuat menahan bau itu.

Read More

Blantik Sapi yang Hidup Abadi

Puisi-puisi: Fatah Anshori ___________________________________________________________________   blantik sapi yang hidup abadi kau meraba tumor suatu mata mencicip aqueus humor, lebih dari dua belas berkas warna mengalir, tapi hanya hitam dan putih saja, yang semilir yang singgah serupa wabah rebah di lembah merusak rumah-rumah, menyulut tangis, dan jerit seseorang di ladang tak bertuan bersila tanpa kepala,

Read More
PUISI 

Elegi di Warung Kopi

Puisi-puisi: Ardhi Ridwansyah _________________________________________________________________   ELEGI DI WARUNG KOPI Di warung kopi, Kita menepi, Kau bercerita, Kalau hari ini, Telah mencincang cinta. Sedang aku sibuk, Menerka keindahan, Yang meringkuk di sepasang mata, Seorang wanita. Kataku, “Aku ingin melukis sajak di matanya.” Katamu, “Semua kata-katanya tak lebih dari bangkai kucing, Yang terkapar di jalan, terlindas Motor tua,”

Read More

Kesetiaan Ibu Hana

Cerpen: Pujiah Lestari ___________________________________________________________________ Ketika kabar kematian itu datang dari pihak Polres Tangerang, Ibu Hana merasa syok berat. Tatapan matanya kosong, hampa, seakan ia tak mampu lagi berpikir. Siang itu, ia hanya duduk termenung menatap dinding. Setelah kesadarannya pulih, segera ia berkemas untuk menuju stasiun kereta Solo Balapan menuju Jakarta, untuk kemudian membeli tiket kembali setelah transit sejenak, menuju stasiun Tigaraksa, Tangerang. Pihak Polres Tangerang mendesaknya agar segera datang untuk mengidentifikasi korban, karena masih ada kemungkinan bahwa mayat yang terbujur di rumah sakit itu adalah bukan anaknya.   Dikarenakan saat…

Read More

Amsal Kala Hujan

Puisi-puisi: Isbedy Stiawan ZS ___________________________________________________________________     AMSAL kuburan melompong! tanah hanya menyisakan wangi tubuh suci, sesudah naik (diangkat?) lalu awan berarak; membungkus diri dekat bukit. di luar kota berjarak 2.ooo langkah di tanah berbatu. tak ada orang mati, liang kosong

Read More
PERISTIWA 

Frates Seminari Tinggi St. Kamilus de Lellis-Maumere Gelar Diskusi Sastra

Sastra merupakan salah satu bidang ilmu yang banyak diminati oleh banyak orang. Sastra diminati karena di dalamnya mengandung nilai estetika dan kaya akan makna hidup. Namun perlu diakui juga, tidak semua orang memahami dengan baik setiap rangkaian kata yang termuat dalam karya sastra. Hal inilah yang terjadi dalam perkembangan sastra di NTT. Di satu sisi, perkembangan sastra di NTT patut diapresiasi, namun pada sisi yang lain perkembangan itu perlu diragukan karena mengingat beberapa kriteria perkembangan sastra belum terpenuhi dengan maksimal.

Read More
CERPEN 

Cublak-cublak Suweng

Cerpen: Endang S. Sulistiya ___________________________________________________________________ Hanya karena masih ada bapak dan ibu di kampung halaman, sesekali aku menyempatkan diri pulang. Seringnya sendiri, kadang-kadang bersama suami dan dua anakku. Jujur, ini memang tampak sekadar menggugurkan kewajiban. Seperti gerakan salat kilat yang aku laksanakan di antara gegap gempita dunia. Tiada sama sekali khidmat seorang hamba yang berserah pada Tuhannya. Lantaran kekhusyukan telah tercurah sepenuhnya dalam mengais rezeki. Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pula keinginan yang kian beragam.

Read More
ARTIKEL 

YANG UNIK-UNIK PADA PROSES KREATIF CERPEN

Oleh Ahmadun Yosi Herfanda, penyair dan cerpenis. ——————————————————————————————-    Proses Kelahiran Cerpen — Cerita pendek atau cerpen dapat lahir melalui berbagai proses. Bisa bermula dari pesanan atau lomba yang temanya sudah ditentukan, bisa dari ide cerita yang berasal dari rekaan murni pengarangnya, dapat dari rekayasa imajiner setelah melihat pemandangan unik atau cerita orang-orang di sekitar kita, dapat dari beberapa penggalan cerita dan berita yang digabung dan disusun jadi kisah fiktif, bisa dari kisah nyata yang direka ulang secara kreatif, dapat dari ingatan atau kenangan masa kecil yang diimajinasikan dan diolah kembali…

Read More

Dan Bunga-bunga Kamboja pun Berguguran di Pesta

Cerpen: Lintang Alit Wetan __________________________________________________________________   “Hai! Jangan kalian bunuh asu piaraanku. Memang ia punya salah apa pada kalian!” Jerit emak geram sambil ia tuntaskan tenggakan bir botol ke-5 siang ini. Bir belum rampung melewati kerongkongan, justru emak disuguhi satu adegan tragis. Gento —asu piaraan emak—diburu seluruh warga kampung. Asu tak berdosa ini akan dijadikan hewan sembelihan, jamuan wajib pesta perkawinan Peang dengan Penjol –anak ke-2 Kamituwo Sontoloyo—adik perempuan semata wayangku. Orang-orang terus berjoget-joget diiringi musik disko koplo. Kepala mereka geleng-geleng. Mulut ndremimil ndleming, tidak jelas suara perkataan mereka, mirip…

Read More

Hujan Selepas Asar

Puisi-puisi: Iwan Setiawan ___________________________________________________________________   HARI KETUJUH Puisi untuk M. Magdalena. Kita pernah bersama di hari itu di kebun dekat pinggir kali kecil pada pagi berpagar pelangi senyummu kusimpan dalam ingatan matamu menggetarkan hatiku pelukmu hilangkan kesangsian dalam pikirku tapi, tahukah engkau? di  hari selanjutnya aku terus menahan jutaan rindu yang berkepi-keping melanda kalbu madukoro baru, 2021

Read More