Puisi Luka di Atas Kereta

Puisi-puisi: Dedi Tarhedi _____________________________________________________________________ PUISI LUKA DI ATAS KERETA Puisi luka menjerit pada gerit rel kereta api Tasikmalaya-Surabaya Helai- helai kenangan rontok seperti rambutmu setelah kemoterapi di sana. Dari Madiun sampai Gubeng, kulihat pohon, sawah dan sungai mengalir ketenangan. Tapi tak membuat kegembiraan di wajahmu yang kesakitan.

Read More
ESAI 

NOSTALGIA KOMUNITAS SASTRA INDONESIA

KSI atau Komunitas Sastra Indonesia adalah lembaga nirlaba yang didirikan untuk memberdayakan masyarakat sastra dan meningkatkan sumber daya di bidang sastra. KSI lahir ketika sastra koran sedang berjaya serta isyu pusat dan daerah, tengah dan pinggiran, sedang memanas. Sejumlah sastrawan yang merasa dipinggirkan, atau merasa mewakili sastrawan pinggiran, berhimpun untuk melakukan pemberdayaan agar pusat-pusat sastra, seperti Taman Ismail Marzuki (TIM) dan media sastra koran-koran nasional, bisa direbut dan dibuka – menerima karya-karya sastra mereka untuk ikut berbicara.

Read More

Suatu Hari dalam Hidup Saya

Cerpen: Irawaty Nusa ______________________________________________________________________ Nama saya Laura Nikita, beralamat di Blok D4 No. 12A PCI, Kota Cilegon. Sebenarnya saya enggak suka penulisan alamat seperti ini. Masih mending alamat yang dulu sewaktu saya duduk di kelas 5 SD, karena hampir semuanya kata-kata: Kampung Jombang, Desa Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Saat itu, Kota Cilegon masih belum berkembang. Barulah ketika saya menginjak kelas 3 SMP, mulai ada mal-mal, supermarket besar, hingga menyusul minimarket-minimarket di sekitar desa kami. Ayah saya diadopsi oleh keluarga Ibu di dekat pusat Kota Cilegon. Aslinya…

Read More

Memancing Duka di Tubuh Ayah

Puisi-puisi Joko Rabsodi ______________________________________________________________________ DOA YANG MENGAPUNG Ibu, kaos koneng yang kau paketkan dengan redaksi luntur masih menyekat, rindumu padat menyamak setiap pulang ke wismamu, pintalan huruf di baju menuntun kukuh memeluk, kenangan terurai menikungi secarik rasa perpisahan ini mencanangkan beribu pertemuan dengan kondisi terbelak tawa, suatu hasrat yang kuserat pada kalender yang tiba-tiba mengingatkan tentang kehilangan yang lupa ditandai warna

Read More
CERPEN 

Batu Keramat Sang Wartawan

Cerpen Supadilah Iskandar ________________________________________________________________   Sekitar dua puluh tahun umur saya waktu menyimak ucapan Ayah perihal jodoh. Walaupun saya selalu menjaga jarak dengannya, tapi harus saya akui bahwa saya toh tidak memiliki hubungan darah dengan siapapun kecuali dengan orang tua sendiri. Karena itu, ketika dia menyatakan bahwa “jodoh itu sudah ada yang ngatur”, kata-kata itu seakan melekat kuat dalam ingatan saya.

Read More

Puisi Hanya Sekilas Kerlip di Layar Digital

Puisi-puisi Budhi Setyawan __________________________________________________________________   PUISI HANYA SEKILAS KERLIP DI LAYAR DIGITAL lewat bingkai zoom, facebook dan instagram kita kupas lapis lapis perjumpaan euforia untuk mencari lingkar keberadaan seperti memasuki lorong yang diawetkan propaganda dengan keseragaman tanda nujum periferal masa depan

Read More
CERPEN 

Suryamin dan Kakaknya

Cerpen Humam S. Chudori ___________________________________________________________________ Sudah tujuh bulan, sejak tinggal di kompleks perumahan RSS yang dibelinya secara cicilan melalui bank pemerintah, Suryamin tak menemukan guru ngaji di daerah itu. Ia tak mungkin membiarkan anaknya tidak bisa mengaji. Ia menyadari pentingnya mengajarkan membaca Alquran bagi anak-anak. Mengajar membaca kitab suci merupakan kewajiban orangtua terhadap anak. Ia yakin sekali jika anak tidak mendapatkan pendidikan agama, maka orangtua akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Read More

Hari Ini Barangkali

Puisi-puisi Kurliyadi ________________________________________________________________   DOA SAAT DI KAMAR MANDI Aku lupa berdoa sebelum kita bertemu Di pertigaan dekat tukang jamu malam itu Kita bertanya dan memesan jamu anti anu Entah pakai telur ayam kampung atau bebek merah pandan Konon katanya bisa menguatkam dan bertahan Meski gelombang keringat berpacu bersatu

Read More
CERPEN 

Kiai Sepuh

Cerpen Muhtadi ZL ______________________________________________________________________ Setiap pulang dari dhalem Kiai Sepuh, wajah Rakmin selalu tampak murung. Pikirannya kerap bingung dengan pertimbangan Kiai Sepuh. Karena ketika menuturkan pembaharuan desa, tidak jarang Kiai Sepuh menolak mentah-mentah. Apesnya lagi, saat dimusyawarahkan dengan perangkat desa yang lain, dirinya dihujani hujatan. Sampai-sampai ia tidak tahu harus melakukan apa supaya desa yang ia pimpin bisa sejahtera.

Read More