SASTRA MASUK KURIKULUM TANPA KANON
Esai Ahmadun Yosi Herfanda, pemred Litera. ____________________________________________________________________ Sastra masuk kurikulum. Ini tentu kabar gembira bagi sastrawan – baik penyair, cerpenis, maupun novelis — yang merindukan karyanya dinikmati dan diapresiasi oleh siswa. Tetapi, itu juga sekaligus “jebakan” bagi sastrawan yang karyanya tidak segmented untuk siswa. Kegembiraan itu bisa berubah menjadi kegaduhan yang kurang produktif.
Read More