Berita 

AYH Akan Menjadi Pembicara di Forum Penyair ASEAN

Litera (Jakarta)-Sastrawan Indonesia Ahamadun Yosi Herfanda (AYH) dijadwalkan akan menjadi salah seorang pembicara dan pembaca puisi di Forum Penyair ASEAN yang akan digelar di auditorium Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Kuala Lumpur, Sabtu 3 September. AYH akan tampil bersama dua penyair Indonesia lain, D Zawawi Imron dan Rukmi Wisnu Wardani.

Acara tahunan bagi para penyair ASEAN ini digelar atas kerja sama antara Institut Buku dan Terjemah Malaysia (ITBM), Dewan Bahasa dan Pustaka, dan Penulis Nasional (PENA) Malaysia. Acara atau forum tahunan ini diselenggarakan dalam rangka “Kuala Lumpur Internasional Art Festival.”

Selain seminar sehari yang menghadirkan beberapa pembicara, acara ini juga akan menyajikan pentas puisi oleh para penyair ASEAN lain yang diundang di malam harinya.

AYH sendiri telah dua kali diundang tampil di acara yang memang digelar sebagai forum komunikasi dan silaturahmi para penyair ASEAN ini. Sastrawan yang juga pernah lama bekerja sebagai redaktur budaya Republika dan dikenal sebagai penyair dan cerpenis yang mengangkat tema-tema religius dalam karya-karyanya tersebut akan menjadi pembicara dalam suatu seminar yang bertema “Puisi untuk diri atau masyarakat.”

“Seminar ini akan dijadwalkan sehari penuh. Pada malam harinya akan digelar pentas baca puisi bertajuk Deklamasi Puisi ASEAN,” tutur AYH pada rekan-rekan pegiat sastra yang tergabung di grup MediaOne.

AYH yang setelah tak aktif di Republika dan kini mendirikan media on line yang salah satu hasrat terbesarnya adalah untuk mengembangkan sastra di tanah air, akan bersama DR Shirley Lua (Filipina), DR Saeda Buang dan Hamed Ismail (Singapura), AH Mohamad Rajab (Brunei), Oum Suphany (Kambodja), DR Lim Swee Tin (Malaysia), Han Lyn (Myanmar), dan DR Pen Pakata (Thailand) dalam sesi seminar sehari nanti.

DR Mohamad Saleeh Rahamad, ketua panitia acara ini berharap bahwa forum penyair ASEAN ini bisa menjadi ajang berbagi informasi perkembangan puisi, bertukar pikiran, juga bisa menjadi pembuka jaringan kerja sama sastra di negara-negara ASEAN. AYH sendiri yang kini dikenal oleh rekan-rekan sastrawan sebagai “pelayan sastra” sangat menyambut baik undangan ini dan berharap bisa selalu mengangkat sastra tanah air di forum internasional. (MP)

 

Related posts

Leave a Comment

five − four =