Puisi-puisi T. Rahman Al Habsy
Rahman Al Habsyi, lahir di Bondowoso, dan sekarang berdomisili di Bali. Pengiat literasi di “Perpustakaan Jalanan Lentera Merah Singaraja”. lelaki yang men-dewi-kan ibunya. Suka menulis Cerpen, Esai, Puisi. Juara III lomba karya esai Festival Anti Korupsi 2017 yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Denpasar dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), puisinya pernah menjadi kontibutor di CV. Saweupena Publisher, Aqla media, Mazemedia, Writing is Amazing WA Publisher Bukit tinggi-Sumatra Barat, Withim Of The 2nd Asean Poetry Writing Competition Them “Puisi dan Perdamaian”. TribunBali. Tulisannya juga bisa dilihat di Tatkala.co.
Belakang Rumah Kita
ada kekosongan tanpa tanaman
ditubuh tanah yang mengering
pecah-pecah oleh kemarau
menuju gersang akhir lakon
peracik mencuci tangan pada debu
yang tertempel didinding belakang
dikaki pintu yang tak seimbang
mata itu membuka lebar-lebar
setelah wangi ditebar-tebar
dalam wajah-wajah
cermin yang memantulkan bayangan
seperti kita dalam bening
telah jauh
menyelinap di rumah
rupa belakang
Singaraja, 2019
Wajahmu, Adalah Tempat Berenang
waktu menyeretmu pada kubangan
sepanjang hari,
diriak-riak air yang bening
dikelok-kelok kenangan musafir
kau mengukur masa ditentukan alpa
melambai pada kekosongan
dini hari yang sepi orang lalu-lalang
hitam sekitar bola matamu
berkeliling pada tatap pandang
kehidupan yang diancam kematian
kau pulang dengan tenang
wajah keriput
tempatku berenang
berlinang air mata turunan
Singaraja, 2019
Nafas Yang Berhembus Padam
sepanjang sawah-sawah yang menguning
aku menutup hari menuju keheningan
petang yang kalam, malam yang datang
kita mengambil hangat untuk terlelap
detak waktu yang kalah oleh denyut nadi
mereka tak sepaham, asing saling pandang
kau mengajakku melewati sunyi
memeluk sepi tanpa isi
lalu sama-sama terdiam disudut hati
kita menghilangkan wujud paling sakral
dari hidup yang segera tutup usia
Singaraja, 2019