Berita 

Buku Puisi “Mencatat Demam” Raih Anugrah Buku Puisi Terbaik HPI 2019

JAKARTA (Litera.co.id) – Sayembara buku puisi Yayasan Hari Puisi pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013, menandai perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI). Puncak perayaan HPI dan pengumuman pemenang sayembara buku puisi HPI 2019 telah digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Minggu (20/10) malam.

Buku puisi Mencatat Demam karya Willy Fahmy Agiska meraih penghargaan sebagai Buku Puisi Terbaik HPI 2019, dan berhak memperoleh piagam dan hadiah Rp. 50 juta.

Selain satu Buku Puisi Terbaik, ada juga lima buku Puisi Pilihan, yang masing-masing berhak memperoleh piagam dan hadiah Rp. 10 juta, yakni Kanaya karya Rini Intama, Mereka Terus Bergegas karya Bode Ruswandi, Pejalan karya Dharmadi Putra, Jikalau Laut Dinyalakan karya Abdul Kadir, dan Syahwat Batu karya Ali Ibnu Anwar.

Willy Fahmy Agiska adalah nama baru dalam perpuisian Indonesia. Lelaki lajang asal Ciamis yang baru saja menyelesaikan kuliahnya mengaku bahwa Mencatat Demam merupakan buku puisinya yang pertama. “Aku mulai intens menulis puisi pada tahun 2012,” ujarnya saat diwawancarai Hasan Aspahani pada Minggu (20/10) malam, yang bisa disaksikan di akun Youtube Juru Baca.

Dengan munculnya nama baru, setidaknya ini membuktikan bahwa sayembara buku puisi HPI tidak selalu didominasi oleh penyair-penyair tua atau senior, tapi penyair-penyair muda yang berpotensi punya peluang yang sama. (R)

Related posts

Leave a Comment

seventeen + 9 =