PERISTIWA 

BEDAH DUA NOVEL FRASA DAN KELIR

JAKARTA (Litera) – Peluncuran dan bedah dua novel PRASA dan KELIR karya Yon Bayu Wahyono berlangsung di Aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.Jassin, Lantai IV, Gedung Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, belum lama ini.

Novel PRASA (Operasi Tanpa Nama) dibedah oleh Isson Khairul, cerpernis yang juga mantan Redaktur Pelaksana Majalah Remaja GADIS. Sedangkan untuk novel KELIR dibedah oleh Sunu Wasono, penyair dan sastrawan yang baru saja pensiun sebagai dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

Acara yang berlangsung  Minggu siang (29/10/2023) itu diawali dengan pembacaan nukilan oleh Retno Budiningsih, yang membaca nukilan novel KELIR, sedangkan Devie Matahari membaca nukilan novel PRASA.

Pada novel PRASA yang diterbitkan oleh Teras Budaya, novelis Yon Bayu Wahyono menggambarkan situasi ketimpangan sosial seperti Tragedi Mei 1998 lengsernya rezim Orde Baru Presiden Soeharto.

Selain itu juga digambarkan kasus penggusuran, serta ketimpangan sosial lainnya yanga terjadi di Indonesia dalam bentuk karya fiksi.

Sementara dalam novel KELIR lebih banyak berbicara suasana “klenik” intrik para dukun, teristimewa yang terkait dengan jalan politis, dan tempat-tempat kuburan keramat di sekitar Pulau Jawa ini.

Dalam novel KELIR yang mengambil setting Desa Wangkal dengan tokoh yang dikeramatkan Ki Lanangalas, yang kelak menjadi pusat ziarah bagi penganut kepercayaan orang-orang wangkal.

Novelis Yon Bayu Wahyono adalah wartawan senior yang pernah bekerja sebagai pewarta di Suratkabar MITRA DIALOG (group media Harian Umum Pikiran Rakyat), kemudian LAMPUNG EKSPRES, MEDAN POS, dan majalah MYSTERI.

Ditemani kedua puterinya, Yon menceritakan bagaimana proses kreatif dalam menulis novel PRASA dan KELIR.

Terasa dalam kedua novel tersebut Mas Yon memasukkan analis dan pengalamannya bertahun-tahun menjadi seorang jurnalis dengan melakukan pengumpulan data lapangan (semacam riset) dan interdept reporting.

Sehingga sebagai jurnalis ia banyak bermain dengan fakta, dan sebagai novelis ia menghadirkan dalam format karya fiksi.

Acara peluncuran dan bedah novel PRASA dan KELIR ini -ramai dihadiri  para undangan dan tamu- sehingga ruangan aula PDS.HB.Jassin penuh sesak, dan juga diselingi tanya jawab baik kepada Yon Bayu Wahyono, Isson Khairul, maupun Sunu Wasono.

Pada kesempatan itu dihadirkan juga sebuah tarian daerah, Selaku moderator adalah Nuyang Jaimee, dan MC Nanang R Supriyatin, serta diakhiri dengan foto bersama. @ Kontributor Lasman Simanjutak

Related posts

Leave a Comment

20 + 1 =