POEM 

POEM OF CHRYSALIS

  Poems by Ahmadun Yosi Herfanda ————————————————————————————–       for centuries i get lost trapped inside my own substance i flounder like a bat in vain searching for your sun thousands of worms cry of hunger in me   rise up, o chrysalis of the soul open your wings and fly toward me your voice shivers in the chamber of the heart alluring my worm to fly into your fire yet still he sulks bringing me into empty chambers “if you want god, seek me,” he says i dwell…

Read More
PERISTIWA 

SATUPENA, BERBENAH DARI KONFLIK

JAKARTA (Litera)–Para penulis yang tergabung dalam Persatuan Penulis Indonesia Satupena terus berbenah untuk menentukan langkah-langkah yang lebih strategis bagi kemajuan perkumpulan. Menurut siaran pers yang diterima Litera, ratusan anggota telah mengikuti jalannya Rapat Luar Biasa Anggota (RLBA) pada Minggu (8/8/2021) dengan agenda utama memilih badan pengurus yang telah ditetapkan berbentuk kolektif kolegial. Kegiatan lain yang digelar secara zoom adalah Webinar Satupena #1 pada 15 Agustus dan Webinar Satupena #2 pada 22 Agustus 2021 dengan tema “Penulis, Penghargaan,  dan Marwahnya”. Antara lain, menampilkan Goenawan Mohamad, Eka Kurniawan, dan Linda Cristanty, dengan…

Read More
ESAI 

REAKTUALISASI FITRAH RELIGIUS SASTRA

Esai Ahmadun Yosi Herfanda, pelayan sastra                                                  ——————————————————————————————   Sampai hari ini belum ada definisi yang paling pas tentang religiusitas selain semangat untuk setia pada hati nurani, serta sifat-sifat dan kehendak Yang Maha Agung. Dan, demikianlah sastra religius, adalah sastra yang memancarkan semangat religiusitas tersebut. Semangat religius adalah semangat sastra yang paling fitrah (hakiki). Sebab,  seperti diyakini oleh Iqbal dan kalangan penyair sufi — juga ditegaskan oleh Mangunwidjaja dalam Sastra dan Religiusitas (1981) — pada mulanya segala sastra adalah religius. Karena itu, religiusitas dapat dianggap sebagai fitrah sastra. Berdasarkan tesis…

Read More
DONATION 

PESTA KURBAN ANAK KAMPUNG

Ketika masih kecil dan tinggal bersama Bude di kampung, saya bertetangga dengan orang berpunya yang cukup dermawan. Saya ingat betul, setiap Idul Adha, dia berkurban beberapa ekor kambing. Salah satu kambing, sehabis bipotong dan dikuliti, digantung terbalik di pohon jeruk, di halaman belakang rumahnya. Lalu dia memanggil anak-anak kampung, termasuk saya, untuk manimati daging kambing segar itu.   Anak-anak dibiarkan memilih dan mengiris sendiri daging bagian mana yang mereka sukai. Disediakan beberapa potong pisau, segepok tusuk sate, beberapa mengkuk sambal kecap, dan dua pemanggang sate. Maka berebutlah anak-anak, termasuk saya,…

Read More
ARTIKEL 

PARADIGMA BARU SASTRA SUFISTIK

    Oleh Ahmadun Yosi Herfanda, pecinta sastra   ——————————————————————————————             Dalam sejarah kesusastraan, tasawuf merupakan aspek batin (esoterik) wahyu keislaman yang banyak mengilhami penyair-penyair mistik dan banyak dijadikan tema pokok puisi-puisi mereka. Pada saat yang sama, ilham itu berakar kuat pada Alquran. Diantara ajaran mistik di dunia, ajaran tasawuf paling banyak melahirkan penyair. Banyak penyair besar dunia yang dilahirkan oleh tradisi tasawuf, seperti Jalaluddin Rumi, Fariduddin Attat, Muhammad Iqbal, Ibnu Arabi, Hamzah Fansuri, Amir Hamzah, dan Abdul Hadi W.M. Karya-karya mereka banyak mendapatkan sumber…

Read More
Agenda 

Berjamaah di Serambi Istiqlal

Bahagia rasanya, berjamaah dengan para penyair Muslim Indonesia di Serambi Istiqlal (Ilmu Giri, 2020). Biasanya acara sastra di Masjid Istiqlal memang diadakan di serambinya yang luas, bukan di ruang utama yang untuk shalat berjamaah. Karena itu, judulnya, saya kira, pas. Walau terkesan seadanya. Kurang eye catching. Ini merupakan antologi puisi kedua yang berkait dengan istiqlal, setelah antologi berjudul menggelegar, Takbir Para Penyair (Literary Section, Committee of The Istiqlal Festival II, 1995). Sesuai dengan judulnya, antologi itu berisi karya-karya 45 penyair Muslim Indonesia, dan seperti Takbir Para Penyair, dimulai denga puisi-puisi…

Read More
ESAI PPN 

Sungai Iman Itu Panjang Sekali

Ketika kecil, menjelang magrib, aku sering memandangi sungai, yang melintas di samping rumah ibu, dari jendela. Kebetulah rumah ibu ada di tepi sungai. Kusebut rumah ibu, karena ketika itu aku sudah yatim sejak berusia lima tahun, dan sepeningal ayah, kami, tiga anaknya, lantas menyebutnya sebagai “rumah ibu”. Dari jendela aku suka melamunkan sungai itu, bertanya dalam hati dari mana airnya yang bening dan berlimpah. Dalam imajinasiku yang kanak-kanak, sungai itu panjang sekali. Aku pernah menyusuri sampai ke muaranya di bibir Pantura, dengan naik sepeda. Tapi, aku tak pernah tahu di…

Read More

Belajar pada Rumputan

Tiap pengalaman religius yang mengesankan, baik pengalaman inderawi maupun rokhani, selalu merangsang proses kelahiran ‘bayi unik’ yang disebut puisi. Dari sini, ribuan puisi saya lahir dan membangun hidupnya sendiri. Bahkan, kadang, hidup yang dibangun oleh puisi sungguh tak terduga. Bagi saya, religiusitas tidak hanya inspiratif, tapi juga indah. Setidaknya, begitulah penjelajahan kreatif saya setiap bersentuhan dengan pengalaman-pengalaman religius. Atau sebaliknya, ketika sebuah perjalanan ataupun pergulatan religius menemukan momentum-momentum puitik yang begitu kuat menyentuh rasa keindahan. Hasilnya, adalah imaji-imaji puitik yang sering terangkai begitu saja dalam kata-kata yang terasa indah. Bagi…

Read More
PERISTIWA 

Dunia Sastra Kehilangan Radhar

Tangerang Selatan (litera) — Dunia sastra kehilangan lagi. Kamis 22 April 2021 pukul 20.00 wib sastrawan dan budayawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia sehabis cuci darah di RS Cipto Mangunkusumo. Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Vila Pamulang, semalam. Keesokan harinya, setelah dimandikan, ditahlilkan dengan dipimpim oleh mantan Menteri Agama Dr. Lukman Hakim Saifudin. Siangnya, jenazah almarhum dishalatkan di masjid Vila Pamulang, dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, seusai shalat Jumat. Sebelumnya, dunia sastra kehilangan Umbu Landu Paranggi, yang meninggal dunia, Selasa, 6 April 202l, di RS Bali.…

Read More
PERISTIWA 

Sastra Diharapkan Tetap Jadi Sumber Inspirasi

Palembang (litera) — Pada saat peradaban mulai merambah revolusi industri 4.0, sastra tetap diharapkan hadir sebagai sumber inspirasi pembangunan karakter, dan penghalus budi pekerti pembacanya, terutama generasi muda. “Gererasi milenial, diharapkan masih tersentuh oleh nilai-nilai sastra yang adiluhung dan dapat memperhalus budi pekerti mereka,” kata Ahmadun Yosi Herfanda dalam Seminar Nasional Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya Pelambang, Rabu (23/12). Pembicara lain, Dr. Suhardi Mukmin, M.Hum, menegaskan fungsi sastra sebagai penghalus budi pekerti. Dalam seminar bertema “Sastra Perhalus Budi Pekerti di Era Milenial” itu Suhardi merinci aspek-aspek yang membuat karya sastra…

Read More