PUISI 

KEPADA KARTI PADA AKHIRNYA

Puisi-puisi: Humam S. Chudori ____________________________________________________________________   AKU BUKAN LAGI BURUNG HANTU (bagi perempuan terluka) setiap malam aku menginginkan kehadiranmu, padahal tak mungkin terjadi. sudah puluhan tahun kita tak bertemu, berpisah tanpa alasan yang jelas. aku pernah berharap ada keindahan setiap malam, seperti dulu. malam penuh warna. ketika burung hantu mencumbu kupu-kupu. baru terasa kini aku hidup dalam kebohongan. mencintaimu karena berjudi. bertaruh untuk sepasang sepatu.

Read More
CERPEN 

JALAN PULANG KE OSAKA

Cerpen: Vito Prasetyo ____________________________________________________________________ Rumah di depan rumahku itu kini telah berpenghuni. Rumah yang telah direnovasi total, sehingga tampak berbeda dengan rumah-rumah di sebelahnya. Ada taman mungil berbentuk asimetris dengan sebuah kolam yang dikelilingi batu-batu. Tanaman-tanaman bonsai yang dipotong rapi, serta jembatan mungil yang menghubungkan kolam dengan teras. Pintu utama menggunakan model pintu geser. Di langit-langit teras, tergantung sebuah lampu dengan kap berbentuk lampion yang bertuliskan huruf kanji. Benar-benar Japanese style house.

Read More
CERPEN 

Setelah Kematian Kiai Hambali

Cerpen: Alim Witjaksono ____________________________________________________________________ Berita tentang kematian Kiai Hambali oleh sekelompok orang bertopeng yang menyatroni kediamannya telah menimbulkan tanda-tanya besar di berbagai kalangan masyarakat Banten. Hampir semua koran dan teve lokal menampilkannya sebagai berita utama. Bisa jadi karena tokoh agama itu tergolong keturunan Sultan Hasanudin, sebagai pendatang dari tanah Cirebon yang menduduki wilayah utara Pasundan sejak berabad-abad silam.

Read More
PUISI 

JEMBATAN DI PENGUNGSIAN

Puisi-puisi: Faris Al Faisal ____________________________________________________________________   DI DEPAN GERAI TELEPON GENGGAM Seorang anak kecil, di depan gerai telepon genggam memandang ke etalase —pameran gawai memanggil bayangan belajar online, sesaat sesudah wabah ia berjalan, menghela getir embusan angin berdoa dalam ingin Tuhan, aku ingin telepon genggam Tuhan tersenyum,

Read More
PUISI 

PRASASTI KOPI RUMAH KITA

Puisi-puisi: Vito Prasetyo ____________________________________________________________________   Puisiku Berdoa Hingga Lupa Memberi Judul hingga dadaku terluka, ketika cinta itu kautanam di pohon kemarau berapa musim lagi hujan membasuhnya dan tumbuhkan daun-daun berkilau cinta hanya cawan waktu, memisahkan rindu dan gelisah. mata kita hanyalah tempat menyimpan segala isyarat bukankah bait-bait majas merapal doa, menghitung kemarau dan hujan di baris-baris shaf, yang menyulam alif-ba’-ta’ tak selamanya hujan itu butiran air bening yang mengalir di pelupuk mata tak selamanya kemarau itu, dahaga yang menggumpal di kedangkalan sujud puisi bukanlah tempat keabadian, dimana diksi selalu mengingkari…

Read More
CERPEN 

Daftar Pencarian Orang

Cerpen: Muhamad Muckhlisin ______________________________________________________________________   Pukul 21.30 malam. Hanya ada beberapa orang yang masih ngumpul di jalanan kota Cilegon. Seorang polisi melangkah menyusuri jalan, gerak-geriknya menunjukkan bahwa ia adalah orang berwibawa dan terpandang. Udara di musim hujan terasa sangat dingin. Angin berembus kencang mengantarkan rintik hujan yang mulai turun dari langit. Polisi itu terus melangkah pelan. Ia menengok ke kiri dan kanan, sambil memastikan semua toko sudah tutup. Sesekali ia berhenti dan membalikkan tubuh seraya menyisir jalanan kota dari ujung ke ujung dengan pandangannya. Orang itu memang pantas jadi polisi.…

Read More
PERISTIWA 

PERAYAAN HARI PUISI DITUNDA

JAKARTA (litera) – Puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) 2022, yang sedianya diadakan bulan November tahun ini, ditunda tahun depan, dan akan diadakan tepat pada 26 Juli 2023. Penundaan ini, menurut ketua Yayasan Hari Puisi (YHP) Maman S Mahayana, untuk mengembalikan HPI tepat pada hari kelahiran Chairil Anwar, yakni 26 Juli, bukan pada penguhujung tahun.

Read More