PERISTIWA 

PUNCAK PERAYAAN 11 Th HPI BAKAL MERIAH

  JAKARTA (litera) — Peringatan 11 tahun Hari Puisi Indonesia (HPI), yang mendasarkan tanggal lahir penyair Chairil Anwar,  26 Juli, sebagai hari puisi Indonesia, masih terus berkibar. Tahun ini, puncak Perayaan HPI 2024  dengan tema besar “Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber” akan digelar di Teater Kecil,  Taman Ismail Marzuki, Jumat  20 Desember 2024, mulai pukul 19.00 WIB.

Read More
PERISTIWA 

WORKSHOP PUISI SIKK DAN IPS

KINABALU (LITERA) – Setelah sukses dengan dua rangkaian kegiatan pada September dan Oktober 2024, Kegiatan Sepanggar Membaca III menjadi penutup program yang manis. Kegiatan yang diinisiasi oleh Perpustakaan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), bekerja sama dengan Ikatan Penulis Sabah (IPS) dan Ekstrakurikuler Pustakawan SIKK, ini menghadirkan Ahmadun Yosi Herfanda sebagai narasumber terakhir. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat, mempertemukan sastrawan lintas negara dalam suasana kebersamaan.

Read More
ESAI 

MENYOAL WAJAH BARU SASTRA KITA

Esai Chudori Sukra   ________________________________________________________________   Demi mempertahankan kepentingan ekonomi dan politiknya, kebanyakan sastrawan di era milenial ini merasa keberatan memasuki wilayah sastra yang mengajak pada keteraturan dan keharmonisan. Dengan tetap menyandarkan diri pada kejayaan liberalisme yang menjanjikan “kebebasan berekspresi”, mereka akan berdalih untuk tetap pada paradigma berpikir yang cerderung chaos dan absurd melulu.

Read More
FRASA 

DARI JENDELA RUMAH IBU

  Ketika kecil, menjelang magrib, aku sering memandangi sungai, yang melintas di samping rumah ibu, dari jendela. Kebetulah rumah ibu ada di tepi sungai, di Kampung Gadukan, Kaliwungu, Kendal. Kusebut rumah ibu, karena ketika itu aku sudah yatim sejak berusia lima tahun, dan sepeningal ayah, kami, tiga anaknya, lantas menyebutnya sebagai “rumah ibu”.   Dari jendela aku suka melamunkan sungai itu, bertanya dalam hati dari mana airnya yang bening dan berlimpah. Dalam imajinasiku yang kanak-kanak, sungai itu panjang sekali. Aku pernah menyusuri sampai ke muaranya di bibir Pantura, di Pantai…

Read More
ARTIKEL 

Politik Kanonisasi Sastra versus Merdeka Belajar: Antara Kebutuhan dan Kebebasan

Oleh HM Nasruddin Anshori Ch, budayawan, pengasuh desa kebangsaan ilmu giri _____________________________________________________________________   Polemik Sastra masuk Kurikulum tampaknya akan semakin “seru dan saru.” Hanya berselang beberapa bulan menjelang tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai (Juli 2024), demikian Kompas.com mencatat, Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek melaunching “Buku Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra” yang dibingkai dalam tagline “Sastra Masuk Kurikulum” pada Senin 20 Mei 2024.

Read More
PPN 

Dinas Kebudayaan DKI Siap Dukung  Pelaksanaan PPN XIII di Jakarta

JAKARTA (litera) — Bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan November 2025. Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana telah menyatakan kesediaannya untuk mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan PPN. “Kami akan memfasilitasi pelaksanaan PPN XIII. Kita usahakan anggaran untuk itu,”  katanya.

Read More
PPN 

Puisi Mengeratkan Rasa Persaudaraan

Oleh Ahmadun Yosi Herfanda, pemred Litera ______________________________________________________________________   PUISI bisa mengeratkan rasa persaudaraan. Ini bermula sekitar 25 tahun yang lalu di kota Medan. Sekitar 50 penyair dari lima negara di Asia Tenggara berkumpul di sebuah hotel, diprakarsai oleh Laboratorium Sastra Medan. Melalui puisi kita saling mengenali, saling memahami, saling mengapresiasi, dan tiba-tiba pertemuan menjadi penting, dan harus dilanjutkan ke tahun berikutnya.

Read More
CERPEN 

MAESA UTAMI

Cerpen Hafis Azhari  ______________________________________________________________________   MAESA Utami memilah-milah bungkus makanan yang akan dibawa untuk menjenguk anaknya di Rumah Sakit Jiwa Bogor, Jawa Barat. Kalau ada sedikit saja benda tajam, termasuk sendok garpu, ia khawatir anaknya akan salah menggunakannya. Apa saja bisa menjadi alat dan senjata yang bisa melukai tubuhnya sendiri. Sebelum masuk ke dalam, dua orang petugas akan memeriksa tas pengunjung dengan ketat. Bahkan, sebuah bolpoin atau toples kaca yang dibawa Maesa untuk menyimpan cemilan, tetap tak diperbolehkan masuk.

Read More